"Dari awal, kita memang sudah berbeda, Pra." "Apa yang berbeda, La?" "Kamu punya banyak pensil warna untuk kamu beri kepada manusia-manusia disekitar kamu untuk mewarnai hidupmu. Sedangkan aku, aku nggak punya pensil warna. Aku nggak bisa membuat mereka mewarnai hidupku, sekalipun itu kamu." "Gue nggak peduli, La. Gue akan tetap mewarnai hari-hari lo pakai pensil warna seadanya yang gue punya." Bagi Praya, dunia itu terlalu luas untuk menilainya hanya seperempat. Sedangkan bagi Lula, dunia itu terlalu kelabu untuk merubahnya menjadi indah.