"Sudah Temaram. Kini di tulis sebuah Narasi tak beraturan oleh Biru. Kepada Ayah, Bunda dan mas Dipta." Bunda yang sudah lebih dulu mendahului kita, Ayah yang menjelaskan rasa kasih sayangnya lewat pukulan, dan mas Dipta yang selalu di sini menemani Biru hingga di penghujung nafas Biru. Kini sudah Biru temui Bunda kembali di dunia yang sama, pengobat rasa rindu. Kini kembali Biru rasakan pelukan yang sekian lamanya tidak Biru rasakan. Mas Dipta, rumah ke-dua Biru. Rumah itu kini berdebu, kosong dan tak terawat. Biru tinggalkan rumah itu dengan sedikit rasa enggan. Ayah, kini dia menjelaskan kasih sayangnya itu dengan pelukan, walau sekedar batu nisan. "Jika rindu temui dan peluk Biru, walau hanya sekedar batu nisan yang bisa di peluk." Copyright -JLilyaboo, 2023
11 parts