Pertemuan yang manis yang Tuhan rencanakan untuk sebuah waktu yang singkat namun bermakna dalam
sein dengan tidak sengaja bertemu dengan anak dari teman papanya dan pertemuan kembalinya sein dengan paman nya dan sein terlibat dalam membuat kejutan rencana ulang tahun untuk anak pamannya tersayang dalam pertemuan singkat itu semua hal terjadi sebuah kekaguman kecewaan persahabatan ikatan baru yang telah lama tidak terjalin beberapa bulan sembelum sein menyelesaikan bangku sekolah menengah atasnya akankah bertemunya kembali membuat sein akan menetap di Indonesia atau berpisah untuk mengejar mimpinya di luar negeri.
Sein pergi seperti biasa pada hari libur ke kebun raya Bogor, sesudah keliling keliling naik sepeda sein pun beristirahat
Sambil menyantap makanannya , tiba tiba seorang gadis duduk di sebelah sambil berbicara.
"Boleh minta makanannya tuan? "
Sein yang keheranan pun memutar bandan , ke arah gadis itu, meskipun keheranan sein tetap membagi makanannya, terdiam sesaat sein pun kemudian bertanya.
"Kau datang ke sini sendiri?"
" Tidak bersama pengasuh ku dan paman supir"
"Lalu dimana dia sekarang ?"
" Tidak tahu, tadi aku pergi sendiri ingin membeli dan tergiur satu makanan, tapi ternyata aku tidak memiliki uang tepat aku berbalik ternyata, aku terlalu jauh pergi dari mereka jadi sekarang aku tidak tahu mereka dimana, mungkin sedang mencariku, aku tidak sanggup mecari mereka karna aku lapar, jadi aku menghampirimu untuk membagi makanan sedikit untukku"
"Bagaimana jika aku penjahat?"
"Tidak mungkin, muka tuan seperti orang baik, bisa diam dulu tidak ,aku ingin makan!"
Sein pun diam, sehabis makan, gadis itu meminta air minum.
"Boleh aku minta air nya?"
" Tidak , itu bekas, apa ingin membeli yang lain"
"Tidak apa apa yang ini saja"
Gianna Ardiani hanyalah korban dalam perselingkuhan suaminya dan seorang mahasiswi muda bernama Devira.
Saat mendengarkan perselingkuhan tersebut, Gianna merasa tak bisa berlarut-larut dalam kesedihan, sebab dirinya ini begitu gatal untuk menunjukkan bahwa ia bukanlah perempuan yang bisa diinjak-injak.
Dibandingkan memilih cerai, Gianna pikir memberikan pelajaran adalah sebuah tindakan yang benar harus dilakukan. Sebab sejak dulu yang selalu ditanamkan olehnya, harga diri ada di atas segalanya.
Target utama Gianna dalam rencananya adalah Devira si pelakor, dan jangan lupa pula dengan Izhar, suaminya yang berengsek.
Untuk sakit yang merambat ke orang lain, Gianna tak punya urusan dengan hal itu.
Inilah kisah gila seorang Gianna yang tak ingin hidup suaminya terasa damai setelah mengkhianatinya.