Prolog
Tumbuh besar menjadi pribadi yang sangat berbeda, tentu bukan suatu hal yang bisa dipilih oleh Taehyung.
Dia tak pernah meminta untuk menjadi pria atau wanita. Baginya~ pria atau wanita itu semuanya sama saja. Dia hanya perlu menemukan orang yang bisa mencintainya dengan tulus.
Tapi, harus dengan cara seperti apa Taehyung menemukan cintanya. Jika dirinya sendiri saja tidak tahu harus bersikap seperti apa pada dirinya sendiri.
Haruskah Taehyung menikahi seorang perempuan, tapi dengan catatan tak bisa memuaskannya.
Atau Taehyung harus rela menyerahkan dirinya pada seorang pria dan menaruh harapan bahwa tak akan ada pelecehan pada dirinya.
Entahlah~ semua sudah di atur oleh Tuhan dan Taehyung dituntut untuk mengikuti alurnya saja.
Menjadi seorang transgender, bukanlah hal yang mudah untuk dijalani.
Taehyung selalu berpikir jika selama ini dirinya sedang menjalani hidup di tengah kegelapan. Begitu sangat pekat dan berlalu sangat kelam.
Gendernya terdaftar sebagai seorang pria, tapi fisik paling intim menyatakan jika dirinya adalah wanita.
Bagaimana ini ? Bagaimana dia harus menjalani hari-hari yang sudah dipastikan tidak akan terlewat dengan sederhana.
Dunianya gulita di tengah gemerlap yang terpancar terang membawa harapan. ketika semua orang memuja dan mendambanya karena paras rupawan nan sempurna yang ia miliki. Taehyung seketika runtuh bersama dengan gelap yang semakin mengubur semangatnya.
Dirinya cacat, dia adalah kegagalan. Tapi orang-orang memandangnya sempurna.
Jungkook sangat menyayangi taehyung, namun apa boleh buat jika ia harus membagi orang tersayang demi keturunan.
"Aku ikhlas di madu mas"
"Makasih sayang"