Jujur saja, tulisan ini sudah cukup lama direncanakan, tapi aku takut untuk menuliskannya karena dia yang dianggap baskara tak kunjung hadir.
Namun, akhirnya dia hadir kembali, dengan sosok yang sepertinya berbeda dari sebelumnya. Aku tidak berharap banyak, aku juga tidak berharap agar dirinya bisa seperti dahulu. Mungkin, sekarang dirinya sudah mempunyai kasih yang disayanginya.
Jika ditanya tentang keadaan, aku baik saja. Aku hanya ingin terus menyukainya, tapi jika keadaannya tak lagi sama seperti dahulu, aku bisa apa?
Tulisan ini dimulai dari tanggal lima Juni 2023, saat hujan turun di malam hari, saat hujan jatuh ke muka bumi ini, dan saat diriku sendiri tahu bahwa dirinya sudah tak lagi sama.
Selamat membaca, tulisan ini dibuat hanya untuk mengenang kembali rasa yang pernah ada. Rasa yang pernah membuatku seakan terbang ke langit yang paling tinggi, dan rasa yang selalu membuat kupu-kupu berterbangan dalam perutku.
Selamat datang di kisah ini, selamat membaca.
Salam hangat, Yara.
" 'Lauhul mahfudz' antara qobiltu atau innalilahi, antara kita dan malaikat izrail, antara kapan dan kafan, dan antara Ar Rahman dan yasin"
Menceritakan tentang Afhia Latifah Az-Zahra yang harus masuk pesantren dan di jodohkan dengan anak pemilik pesantren yang bernama Muhammad Zayyan Al Malik. Seorang Fhia yang berjuang karna mengidap penyakit tanpa sepengetahuan keluarga dan temannya kecuali sang adik ipar, Fhia yang harus mengetahui bahwa suaminya mencintai wanita lain, seorang Fhia yang berjuang mendapatkan cinta sang suami.
Akankah Fhia bisa meluluhkan hati suaminya?
Dan akankah Fhia bisa sembuh dari penyakitnya?
"Mungkin ada kata sulit untukku mencintaimu. Jika aku tidak melibatkan Allah dalam perjalananku"
-Muhammad zayyan al-malik-
"Apa mungkin tidak akan ada kata pantas untukku bersanding denganmu"
-Afhia Latifah Az-Zahra-