KANSAIEL

Awalnya baik-baik saja tetapi semakin kesini semakin berat saja bebannya. Beban masa lalu semakin terkuak. Tangisan dan tawa bersatu padu membentuk jalinan cerita hidup yang bahkan tak sanggup untuk dituliskan. Akhir dari pengkhianatan dan dendam di masa lalu akan menentukan akhir cerita mereka. Akankah mereka akan terus berjuang untuk diri sendiri dan bahkan untuk mereka berdua?.

"Kansa, aku nyerah ajah yah? lukanya sudah terlalu dalam dan bekasnya sulit untuk hilang"

Di pelukan lelaki itu, ia mengeluarkan ucapan yang tidak seharusnya ia utarakan, sakit, perih, hatinya telah dikoyakkan oleh kenyataan tetapi sekali lagi ia ingin mencoba.

"Tidak Biel, sampai kapanpun akan aku perjuangan, jika luka itu terlalu dalam maka akan kujahit dan jika bekasnya sulit hilang maka akan aku ganti dengan kulit yang baru. Hanya bertahan sekali lagi saja, give me your trust, bahkan untuk lari dari kenyataan pahit ini akan aku lakukan, ayok sama-sama sembuh untuk diri kita sendiri dan untuk kita berdua"

Biel mengangguk sekali lagi, ia hanya bisa berpasrah dan menyerahkan hubungan ini kepada Yang Maha Kuasa.

"Tuhan, sekali lagi saja, aku dan dia ingin sembuh dan bahagia" , Biel merintih dalam hatinya, sakit...sakit..dan sakit..