Zahira Nur Cahyani adalah seorang mahasiswi semester akhir yang sedang sibuk-sibuknya mengurus tugas akhir. Bahkan penyemangat untuk mengisi kekosongan tugas akhir pun tak ada. Selain orang tua. Disaat teman-temannya sudah selesai kuliah dan mencari/mendapat pekerjaan, tapi Zahira masih berkutat dengan laptop dan tugas akhirnya. Sebenarnya Zahira tidak terlalu memikirkan jodohnya karena ia tahu bahwa jodoh itu sudah ada yang mengatur yaitu Allah Swt. Bahkan di dalam Al-Qur'an sudah ada ayat yang menjelaskan bahwa manusia itu diciptakan berpasangan-pasangan. Itu artinya sebagai manusia pasti sudah ada jodohnya masing-masing. Entah itu hari pernikahan atau hari kematian. Yang pasti tugas kita sebagai manusia sekarang hanya memperbaiki diri saja.
Suatu hari Zahira dipertemukan pada sosok Azam, yang rajin, sopan, santun, dan selalu melakukan kebaikan walaupun hanya sedikit serta azam selalu memuliakan ibunya. Azam adalah orang yang selalu mengingatkan kebaikan kepada teman-temannya. Seperti sholat dan sedekah. Karena bagi Azam semua itu tidak boleh hilang. Karena baginya menanamkan kebaikan walaupun hanya sekecil biji zarrah saja pahalanya sudah luar biasa besarnya.
Apakah jadinya jika Zahira yang moodyan, mageran, sedikit malas, imannya yang selalu naik turun, selalu bisa memberikan motivasi hidup kepada teman-temannya tetapi memberikan motivasi hidup kepada diri sendiri itu tidak bisa. Kemudian dipertemukan dengan sosok Azam yang rajin, pintar, sopan serta santun, tidak merokok, bertanggung jawab, selalu saying dan patuh kepada kedua orang tuanya serta Azam selalu berusaha untuk melakukan kebaikan kepada sesamanya.
Start: 7 Juni 2023
Finish:
Cerita ini murni dari pemikiran penulis yang suka berkhayal dan dari sisi perjalanan penulis ini sendiri💯. Mohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh, waktu,dan tempat. Itu adalah sesuatu yang tidak disengaja. Jadi mohon jangan memplagiat!❌
=AUTHORIZED TRANSLATION=
Ini adalah terjemahan Bahasa Indonesia yang sudah memiliki ijin resmi dari penulis 😊🫶🏻
⭐️⭐️⭐️
Saat Arthit mengungkapkan persaannya, Daotok tidak tahu harus berbuat apa meskipun dia juga menyukainya.
Tapi, yang terjadi adalah Daotok menolaknya.
"Kau tertarik padaku karena kau belum pernah bertemu dengan orang sepertiku."
Meskipun begitu, Arthit adalah seseorang yang keras kepala, dia terus mengungkapkan perasaanya meski terus di tolak.