THE PARALLELS
  • Reads 49
  • Votes 3
  • Parts 1
  • Reads 49
  • Votes 3
  • Parts 1
Ongoing, First published Jun 08, 2023
Dunia Paralel sebetulnya itu ada atau tidak? ini masih menjadi perbincangan banyak orang. 
masih butuh banyak penelitian dan lain sebagainya untuk membuktikan pada dunia bahwa itu memang benar adanya.

Begitu juga dengan Halley, ia termasuk kedalam golongan yang menyanggah kalau dunia paralel itu tidak ada. Menurut Halley itu tidak masuk dalam nalar manusia dan lebih mirip dengan cerita fiksi. Dunia itu kejam dan realistis, jika kamu berfikir tidak logis maka bersiaplah dirimu akan menjadi gunjingan orang lain. Tapi tidak semua orang juga akan menggunjing, terkadang kita tidak bisa menilai semuanya sama, karna sikap dan sifat seseorang itu berbeda.

Berbeda dengan Halley, Calley menyetujui jikalau dunia paralel itu memang benar adanya. Calley bahkan amat sangat bersemangat jika ada informasi terkini soal dunia paralel. sudah banyak website dan buku baik itu ilmiah bahkan fiksi yang sudah Calley baca dan pelajari. Bahkan Calley rela menembus web hitam demi memberi makan rasa ingin tahunya, tidak sulit untuk Calley menembus dark web, karna dia adalah salah satu hacker yang diakui kehebatannya.  

――――――――――――――――――――――――

Pada akhirnya disuatu waktu mereka berdua sepakat dan percaya bahwa dunia paralel itu benar adanya.
All Rights Reserved
Sign up to add THE PARALLELS to your library and receive updates
or
#154fantasy-romance
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Rafael Natha D. cover
ROSALINE - I will be The Real Antagonist cover
Become The Extras?! [BL] cover
꒯꒤꒯ꋬ 𝐀𝐧𝐭𝐚𝐠𝐨𝐧𝐢𝐬 (On Going)  cover
I'm Stuck on a Remote Island With the Male Leads cover
I'm Not A Villainess cover
Ibu Antagonis cover
JOANA, SHE IS AN EXTRAS  cover
The Screet Life [On Going] cover
TABITHA [END] cover

Rafael Natha D.

45 parts Ongoing

Hal yang pernah Rafa sesali dalam hidupnya, yaitu menaruh harapan pada seseorang yang tidak pernah menganggapnya ada. Dibenci, dihina dan disakiti baik fisik dan batinnya, seakan sudah menjadi makanan sehari-hari bagi remaja yang berusia 17 tahun itu. Memangnya apa salahnya? Dia hanyalah, seorang anak yang ingin merasakan keluarga yang sesungguhnya. Bahkan demi mendapatkan hal itu, dia mengabaikan perasaaannya sendiri dan bahkan menjadi orang jahat. Sehingga membuatnya semakin dibenci. Rafa menyesal. Menyesal pernah berharap agar suatu hari mereka bisa melihat dirinya sebagai saudara dan seorang anak.