Chen Su pertama kali bertemu Rong Yi di sebuah kafe bergaya di kawasan pusat keuangan. Saat itu, matahari musim semi sedang mekar penuh, jernih dan cerah, dan inilah saatnya bunga aprikot mekar.
Dia buru-buru membuka pintu kafe, dan lonceng angin yang menggantung bertabrakan dengan kaca dan mengeluarkan suara yang renyah.
Hanya ada satu pelanggan yang duduk di kursi dekat jendela di kafe, dengan secangkir latte panas di depannya, dan dia fokus mengelus kucing dengan kepala menunduk.
Sinar matahari keemasan menyinari dirinya melalui kaca, sunyi dan mulia, seperti lukisan tinta yang damai di dunia.
Ketika Chen Su berjalan untuk menyapa, nadanya tanpa sadar lembut:
"Hai? Wang Dazhi? Kamu membawa kucing untuk kencan buta?" "..."
Pria itu mendongak, dan mata hangat itu memandang ke atas. Semacam ilusi bahwa orang secara alami penuh kasih sayang dan lembut. Dia ragu-ragu sejenak, lalu dengan cepat menghilangkan keheranan halus di matanya, mengangguk dan tersenyum, mengatakan ya.
Bertahun-tahun kemudian, ketika Chen Su mengingat adegan ketika dia salah mengidentifikasi kencan butanya, dia tanpa sadar memikirkan kalimat klasik dalam drama kostum terkenal: --
Tahun itu, ketika bunga aprikot hujan ringan, kamu bilang kamu Guojun Wang, mungkin sudah salah sejak awal.
Rong Yi: "Aku akan duduk di sana dan memelihara kucing, dan kamu datang ke sini bersikeras ingin menikah."
Su Su: "Apakah namamu Wang Dazhi? Kamu tidak akan menolak?" Rong Yi: "Siapa apakah itu atau tidak? Wang Dazhi sudah tua?"
"..."
Beberapa orang mengomentari kehidupan Rong Yi, bahwa dia hidup sesuai namanya, bahkan Tuhan memperlakukannya dengan baik, selalu tenang dan tenang, dan berjalan lancar.
Satu-satunya saat dia merasa frustrasi dalam hidupnya adalah ketika dia menulis surat pengakuan di sekolah menengah yang berakhir tanpa masalah.
Sejak itu, melupakannya menjadi satu-satunya masalah dalam hidupnya yang hampir mati rasa.
terjemahan
Janda Series by: Neo Ka🪶
Beda dari yang lain nih😋🫶
oOo
Gibran Danuarta.
Dia seorang Juragan tanah Muda yang sangat disegani di desa Kamboja, parasnya yang tampan serta memiliki banyak aset membuat Juragan Danu banyak disukai oleh para gadis ataupun wanita yang sudah berstatus janda.
Pun para Ibu-ibu yang menawarkan anak gadis mereka agar sang Juragan nikahi dan menjadi Nyonya Danuarta.
Sayangnya tidak ada satupun yang dilirik oleh Juragan Danu, di mata lekaki itu semua abu-abu dan tidak cukup menarik hatinya untuk membuat jalinan kisah asmarah dengannya.
Tidak satupun, sekalipun itu seorang gadis yang memiliki paras Ayu.
Kecuali satu orang, seorang janda muda namum katanya rasa gadis, karena pernikahan yang tidak bertahan bahkan sampai satu minggu.
Dia menarik perhatian Danuarta namun status janda dan mantan istri dari sepupunya, itu merumitkan.
Semuanya rumit namun Danuata tidak menyerah sama sekali, sekalipun melawan takdir yang banyak tidak berpihak, juga semua perkataan orang yang menyela.
Tapi tetap Danuarta tidak menyerah sama sekali, pasrah dengan takdir, bersatu tidaknya kita lihat belakangan.
Kata Juragan Danu, itu urusan nanti.
oOo
Ini cerita Ka Neo yang keempat, semoga suka ya🫶
Jangan lupa follow dulu ya😋