Kerasnya hidup di pinggiran Ibu kota, membuat Nara yang sebatang kara merasakan getirnya perjuangan. Alina sahabatnya, merasa begitu iba, ia berusaha untuk selalu membuat sahabatnya itu tersenyum. "Sini aku bantu jualan," rebut Alina, meraih dagangan Nara, kemudian berteriak menjajakan kue buatan Nara yang setiap hari dijualnya. "Eh ..., Nggak usah ..., nanti kamu capek Lin!" ucap Nara pada Alina yang mulai berjalan menjauh. Nara adalah sosok wanita yang cukup kuat dan tegar. Ia tak mau lantas dianggap lemah oleh sahabatnya itu. Ia bahkan menolak tawaran sahabatnya untuk tinggal bersamanya dan memilih menjalani hidup seperti seharusnya. Pada suatu ketika, serangkaian peristiwa terjadi dan membuat hidup Nara berubah seratus delapan puluh derajat. Dalam cerita yang berjudul "Senyum Nara" menyajikan kisah remaja yang cukup menarik untuk di baca. Seperti apa kejadian dan bagaimana semua itu bisa mengubah hidup Nara? Temukan jawabannya di dalam cerita "Senyum Nara".