
Raiden. Nama yang paling sering ku dengar selama hidupku, selain namaku sendiri. Terutama semasa sekolah. "Untuk pengumpulan tugasnya akan dibantu oleh Raiden" "Baik bu" "Jangan terlambat. Selasa, sebelum jam istirahat berbunyi sudah harus terkumpul semua." ~~~~~ "Kak Raiden, aku menyukai kakak!" Remaja perempuan berkuncir itu berseru sambil memejamkan matanya. Tidak lupa dengan sebungkus coklat yang kelihatannya mahal itu, diulurkan kepada Raiden. "Maaf" Hanya itu saja kata yang keluar lalu Raiden berbalik pergi. Sudah berapa gadis yang patah hati minggu ini? ~~~~~ Hari ini adalah hari perpisahan sekolah, sebentar lagi kami akan memasuki bangku kuliah. Bahkan beberapa ada yang sudah diterima di beberapa universitas ternama, Raiden contohnya. "Penghargaan siswa terbaik angkatan ini diberikan kepada Raiden" Ya, sudah ku duga. Siapa lagi kalau bukan dia? Meskipun tidak juara paralel, dia membawa nama baik sekolah dalam beberapa olimpiade. Tidak heran banyak kampus yang menginginkannya. ~~~~~ "Perkenalkan, namaku Raiden" Mataku langsung membulat mendengarnya. Lagi? Kepala ku menoleh secepat mungkin dan menemukannya duduk bersama kelompok yang paling sudut. Kelompok selama masa pengenalan kampus. Kini, hanya satu yang aku harapkan. Kami tidak satu jurusan atau satu fakultas, kalau bisa tidak memiliki mata kuliah yang bersinggungan. Dari sekian banyak universitas di negara ini, kenapa kami bertemu lagi? ~~~~All Rights Reserved
1 part