Story cover for Kasih Di Dekapan Moechtar by HafsahRafsanjani1
Kasih Di Dekapan Moechtar
  • WpView
    Reads 1,677
  • WpVote
    Votes 145
  • WpPart
    Parts 8
  • WpView
    Reads 1,677
  • WpVote
    Votes 145
  • WpPart
    Parts 8
Ongoing, First published Jun 17, 2023
Ada banyak rintang menyeruak. Aku pun tidak mengerti bagaimana takdir dengan bijak membawa diriku di sini. Banyak sekali pesan hidupku yang tersurat. Bagaimana seorang santri ternyata boleh menolak perjodohan yang bahkan di tawarkan oleh kyainya. Tentang bagaimana beratnya jika seorang dari kalangan biasa menjadi bagian dari keluarga pesantren. Lelah, tentu saja. Tapi ini pilihanku bukan?
All Rights Reserved
Sign up to add Kasih Di Dekapan Moechtar to your library and receive updates
or
#366pondok
Content Guidelines
You may also like
Putih (Catatan Walisantri & Santriwati Alumni Pondok Pesantren Gontor by AiYasmina
20 parts Ongoing
Keluarga dengan 7 anak yang berbeda karakter. Dari si sulung yang tinggi bak tiang listrik, tak banyak bicara, tapi suka menganggap dirinya keren, anak kedua yang pandai kali bicara, banyak kawan, semua sudut kota sudah ia jelajahi, ketiga yang paling bandel, banyak idenya, tapi paling bersih dan rapi dari semua saudara perempuannya, keempat yang paling pendiam seribu bahasa, bisa bertahan di kamar seorang diri selama satu pekan bermodal handphonenya, si kelima, si ketua kelas tiap tahun, paling sat set, tanggap dengan banyak peluang mencari uang dari sudut pasar manapun, si keenam halus bahasa jawanya, sulit senyum lemahnya, akhir-akhir ini suka sekali selfie dengan ponsel barunya, paling bontot, anak kesayangan ibu, karena ia lahir dengan pengasuhan ibu, apakah bapak sudah tiada? masih. Tapi, hanya ia, satu-satunya anak di keluarga kami yang belum pernah keliling kota bersepeda ria dengan bapak, dan satu-satunya anak di keluarga kami yang tidak pernah absen sholat shubuh jamaah di masjid, semenjak ia bisa menggunakan sarung sendiri Buku ini, kumpulan kisah dari alumni santriwati Pondok Pesantren di Jawa Timur. Pondok Modern Darussalam Gontor. Pondok Pesantren yang telah berdiri sekian tahun. Kami bukan keluarga dengan darah biru, keluarga biasa (bahkan terbilang miskin dalam status kelurahan) dengan bapak pensiunan wiraswasta usaha sewa buku, ibu dengan dagangan bubur bayi dan ayam tiap pagi. Bapak selalu mengulang nasihatnya, tak meminta kami menjadi kaya raya, bapak hanya meminta kami selalu menjaga persaudaraan, senantiasa di jalan pendidikan, bagaimanapun caranya, jangan jauh dari ilmu. Ketika sampai di pencarianmu, semoga kamu berhenti sejenak, ada banyak kisah mengharu biru disini, bukan membuatmu menangis. Tapi, mengajakmu bahwa, banyak kebaikan dan keajaiban manusia di alam raya. Ayo, kita rayakan bersama
You may also like
Slide 1 of 9
SANTRI PILIHAN ABAH YAI cover
Seindah Senja Kala Hujan cover
Terikat Dengan Jodoh (On Going) cover
Mahar Surah An-Nisa cover
Melawan Takdir (Tamat) cover
THE LOVE STORY HAURAA cover
Putih (Catatan Walisantri & Santriwati Alumni Pondok Pesantren Gontor cover
Gus Vs Ning cover
Gus lurus vs santri miring cover

SANTRI PILIHAN ABAH YAI

19 parts Complete

Cerita ini bukan tentang gus maupun Ning tetapi tentang seorang santriwan dan santriwati yang sangat dekat dengan kiainya, mereka disatukan dalam ikatan suci pernikahan ,tetapi pernikahannya tidak begitu mulus ,apa penyebabnya? Siapa? Dan mengapa? Tapi tidak hanya itu , cerita ini juga tentang perjuangan seorang gadis remaja dalam tekadnya menuntut ilmu yang sangat tinggi tetapi mempunyai keterbatasan ekonomi yang membuatnya tidak bisa menuntut ilmu , hingga pada suatu hari sebuah takdir yang membuatnya bisa menuntut ilmu itu menghampirinya Penasaran? , Jangan lupa follow dan tambahkan ke perpustakaan **** "Sin ada pak damar tu" gadis itu menyenggol² lengan sintia yang berada disampingnya "Hi nggak Sudi"bentaknya dengan memalingkan wajahnya kesembarang arah "Awas lo , nanti jodoh! , Kata orang tua² dulu...." "Ih apasih , aku kan juga udah dijodohin ,mana mungkin" potong sintia dengan muka ditekuk sebelum Sasa menyelesaikan ucapannya NOTE : DIMULAI 22 DESEMBER 2022