" Dheby, lo itu adik sekaligus kembaran kakak, kita lahir cuman beda 5 detik doang kayak Upin Ipin,"
Ujar Dhea lemah dengan nada parau ,ia tersenyum berusaha menghibur adiknya namun matanya mulai berkaca kaca.
" jadi, kalo kakak pergi.. kan masih ada Lo. Gantiin Kakak buat nemenin mamah ,sama papah sama Bang Del juga ya?"
Lanjutnya lagi mulai meneteskan air mata.
Dheby segera mengenggam erat tangan kakanya yang lemah namun tak sampai melukainya.
" kak Dhea , lo ga boleh pergi gitu aja.. hiks hiks...
Kalo lo mau pergi hiks.. gue juga harus ikut, hiks.......
Kita lahirnya samaan kak hiks. Perginya juga harus sama-sama huaaaa...."
Tangis Dhebby meledak. Kalimat itu menjadi kalimat terakhir yang diucapkan Dhebby, sebelum ia menyadari bahwa Dhea sudah tiada.
Suami Hana seorang tentara, dihari pertama pernikahnnya Difki dikirim kemedan perang. Sayangnya pria itu telah gugur dalam perang membuat Hana yang masih perawan menjadi janda. Karena Difki adalah anak tunggal dalam keluarganya, sang ibu mertua tiba tiba mengusulkan ide gila agar ayah mertuanya tidur dengan menantunya untuk memperoleh keturunan.