Seorang anak harus menelan pil pahit dalam hidupnya, tak dianggap, diabaikan, dibenci, dimaki, itu menjadi makanan sehari harinya.
Bahkan teman-teman nya sekali pun, ah bisakah mereka disebut teman? Sepertinya tidak. Bagaimana ada teman yang membuat teman lainnya menjadi bahan pembullyan, adakah?
Tak ada yang menarik dari hidupnya, hanya ada kesunyian, dan hampa, tanpa ada kasih sayang dari orang tua beserta orang-orang disekitarnya.
Namun, dibalik itu semua bukankah masih ada kebaikan yang tersimpan? Bukankah harusnya ada keajaiban yang datang? Dan jawabannya benar, masih ada orang yang mencintai dan menyayangi nya segenap jiwa.
Tapi disini pertanyaan nya, apakah orang itu mampu mengeluarkan seorang anak tersebut dalam jurangnya kehidupan? Dalam pahitnya kehidupan? Mampukah?
Penasaran? Ikuti teruss sampai tuntas
No Copy, Ini murni pemikiran author sendiri..
Bukan rahasia lagi-Seorang Kayvan yang kemana-mana harus bersama dengan dua sahabatnya itu sangat menjengkelkan, dia manja, cerewet, keras kepala, dan cengeng. Dia juga gemar memanggil ayahnya ketika kesal atau menangis.
Oh ya, Kayvan itu pecinta dunia malam. Dia suka mengganti wanita sesukanya membuat banyak lelaki membencinya. Kayvan jarang meminta tapi para wanita dengan suka rela memberi.
Takdir seolah mengerti, makanya Kayvan dipertemukan dengan gadis introvert yang penuh trauma. Itu membuat Kayvan menyampingkan egonya, dia menunjukkan sifat penyayang, dan setianya hanya untuk gadis itu.
"Gue gak tertarik sama kekayaan lo, gue tertarik kalau lo berhenti dari dunia malam, berhenti mabuk, berhenti mainin cewek, itu baru gue pertimbangkan."
"Lo harus tanggung jawab. Lo harus jadi milik gue bagaimanapun caranya."
"Sentuh milikku, mati di tanganku."