Seorang anak harus menelan pil pahit dalam hidupnya, tak dianggap, diabaikan, dibenci, dimaki, itu menjadi makanan sehari harinya. Bahkan teman-teman nya sekali pun, ah bisakah mereka disebut teman? Sepertinya tidak. Bagaimana ada teman yang membuat teman lainnya menjadi bahan pembullyan, adakah? Tak ada yang menarik dari hidupnya, hanya ada kesunyian, dan hampa, tanpa ada kasih sayang dari orang tua beserta orang-orang disekitarnya. Namun, dibalik itu semua bukankah masih ada kebaikan yang tersimpan? Bukankah harusnya ada keajaiban yang datang? Dan jawabannya benar, masih ada orang yang mencintai dan menyayangi nya segenap jiwa. Tapi disini pertanyaan nya, apakah orang itu mampu mengeluarkan seorang anak tersebut dalam jurangnya kehidupan? Dalam pahitnya kehidupan? Mampukah? Penasaran? Ikuti teruss sampai tuntas No Copy, Ini murni pemikiran author sendiri..