Tes! Tes! Setetes air mata jatuh bersamaan dengan darah yang jatuh ke lantai, seorang gadis itu tampak kecewa pada seorang pemuda yang kini menghunuskan pedang ke perutnya. "Kamu bodoh Sakura, bodoh sekali," kata pemuda itu sembari menekan dengan dalam pedangnya, Sakura jatuh berlutut. Uhuk! Gadis itu memuntahkan darah segar, ia menatap pemuda itu dengan tatapan tajam, "K-au, ba*ingan.." Pemuda itu hanya terkekeh pelan dan menyeringai, "Itu aku.." Setelah itu, dia berjalan pergi dari sana meninggalkan gadis yang tadi mengerang kesakitan. Sakura terbaring di lantai tak mampu menopang tubuhnya, matanya menatap langit-langit ruangan megah itu. Tap Tap "Sakura!" teriak seorang pemuda panik, pemuda itu langsung berlari dan memeluk gadis itu. Air matanya seakan tak terbendung, Sakura tersenyum saat pemuda di pelukannya berusaha menghentikan pendarahan di perutnya. "Sa-sasuke..." Sakura memanggil pemuda itu, pemuda bernama Sasuke itu hanya menundukkan kepalanya, berusaha menahan air matanya. Tapi sepertinya pemuda itu tidak bisa. "Jangan Menangis? Oke..." dia terengah-engah. Gadis itu berusaha meraih pipi pemuda itu, Sasuke menahannya. Sakura tersenyum lembut, "Aku... Terima kasih, maafkan aku.. Maaf untuk semuanya." Mata tertutup selamanya, tangan jatuh seketika. Sasuke menitikkan air matanya lagi, pemuda itu memeluk gadis itu erat-erat, "Maafkan aku Sakura... maafkan aku." ~973 tahun kemudian~