"Lo? Berani amat lo maling di daerah sini?" Suaranya yang rendah membuat nyali Kanya semakin ciut. "Jawab, anjing! Bisu lo?" Rasanya Kanya sekarang mau mati. Namun, sebuah suara menginterupsi mereka. "Santai dulu, Janu. Hahaha! Gausah berlebihan," Sang pemilik suara berjalan mendekat. Kanya tidak bisa memastikan siapa orang itu sebelum, "Ya kan? Kanya?" Kanya reflek melotot setelah mengetahui eksistensi orang tersebut. Ia familiar. Ralat, ia sangat mengenali orang itu. (+15). do NOT bring this fanfic to face claim's real life. Be wise.