20 capítulos Em andamento Lazu tidak pernah percaya pada konsep "takdir" sampai dia bertemu X.
Pertemuan mereka terasa biasa saja, tapi ada sesuatu yang aneh. Bukan sekadar ketertarikan, bukan juga sekadar suka. Setiap tatapan, setiap kebetulan yang mempertemukan mereka lagi dan lagi, terasa seperti déjà vu yang membingungkan. Seakan mereka pernah bertemu di kehidupan lain.
Semakin Lazu mengenal X, semakin dia merasa seperti bercermin. Mereka punya banyak kesamaan, tapi juga perbedaan yang saling melengkapi. Namun, semakin dalam hubungan itu tumbuh, semakin terasa bahwa ini bukan hubungan biasa. Ada tarikan yang kuat, tetapi juga ketakutan yang tak terjelaskan.
Di antara pertemuan dan perpisahan, Lazu mulai memahami satu hal tidak semua cinta harus dimiliki, dan tidak semua ikatan bisa dipaksakan. Terkadang, orang datang ke dalam hidup kita bukan untuk tinggal selamanya, tapi untuk mengajarkan sesuatu yang lebih besar.
Jika memang ditakdirkan, semesta akan mempertemukan mereka lagi. Bukan sebagai dua orang yang mencari, tapi sebagai dua jiwa yang telah menemukan dirinya sendiri.