"Jangan pergi, Adan. Aku tidak bisa hidup tanpa dirimu di sisiku." Ucapnya parau sambil sesenggukan memeluk kaki Adan. "Kau harus hidup untuk menebus dosamu. Aku tidak bisa berjalan beriringan dengan mu lagi." Ucap Adan tegar. Hatinya terasa tercabik-cabik, dia sudah kelelahan merasa lelah. Dia kwalahan sudah tidak mampu menerima beban beruntun. "Tolong maafkan aku sayang... Aku tau kau masih mencintai ku. Jangan tinggalkan aku." Ia masih setia memohon di bawah kaki Adan. Menyedihkan.. "Kau benar aku masih mencintaimu bahkan perasaan ini tidak akan pernah bisa ku hapus. Tapi kau sudah tau itu bukan alasanku untuk terus menetap." Sebelas tahun Adan menderita karena berita bohong kematiannya. Ia bisa memaafkan dan memilih kembali ke pelukannya. Tapi hari ini, sayatan yang ia terima seribu satu kali lipat lebih menyakitkan dari 11 tahun penderitaan nya. Yang naas penyebabnya adalah orang yang sama. Tapi apakah kisah cintanya benar-benar berakhir dengan perpisahan (?) . .