Story cover for LAMPU JALAN by sixcha_D
LAMPU JALAN
  • WpView
    Reads 4
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 4
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published Jun 24, 2023
Surakarta, kota yang penuh akan luka juga sakit terkadang terbentuk karenanya.
Namun, pada akhirnya surakarta sempat beberapa kali menjadi tujuan utama, surakarta pun pernah memberikan rasa nyaman selayaknya tempat pulang, pada kota ini juga aku dan segala bentuk dari hidupku tercipta.
Bukan salah surakarta jika ia telah meninggalkan kesan buruk tatkala memori kusut berputar ribut, surakarta hanyalah kota dan tempat berteduh paling nyaman untuk beberapa orang yang meninggalkan kesan mendalam.





cerita ini di bangun karna terinspirasi dari lagu streetlight-seo changbin straykids.


saya mengambil tokoh dengan inspirasi lagu dan orangnya yang tentu akan berbeda di real lifenya seo changbin, jadi mohon bijak dalam membaca.....



tidak ada romansa sama sekali dalam cerita ini jadi tinggalkan jika tidak tertarik
All Rights Reserved
Sign up to add LAMPU JALAN to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 8
Echoes Of Goodbye cover
I Miss You cover
Retak yang Dipeluk cover
HIGH SCHOOL THUGS & YOUNG BOSS cover
Law (Jayseung)√ cover
ZIVANA(ON GOING)√ cover
Diantara Luka dan Pulih cover
Sinbound (Jayseung)  cover

Echoes Of Goodbye

41 parts Complete

Sembuh bukan tentang menemukan cinta baru, bukan pula tentang melupakan jejak yang pernah tertinggal. Sembuh adalah seni merangkul luka tanpa membiarkannya menguasai, membiarkan kenangan tetap ada tanpa menjadikannya belenggu. Bukan proses yang bisa kupaksa atau percepat, melainkan perjalanan sunyi yang penuh riak-riak ingatan-tentang tawa yang dulu menghangatkan, tentang janji-janji yang kini hanya gema di lorong waktu. Aku tahu, kamu pernah menjadi rumah, tempatku pulang tanpa ragu. Namun, rumah itu kini hanya bayangan, berdinding sunyi dan berisi ruang-ruang kosong yang tak lagi menyambutku. Aku tidak ingin menghapus setiap memori, karena bagiku, kenangan adalah musim yang datang dan pergi-tak perlu diusir, hanya perlu diterima. Maka aku memilih berjalan, bukan untuk meninggalkan, tapi untuk melangkah dengan luka yang sudah kujinakkan, dengan hati yang tidak lagi mencari, tapi mengerti bahwa tidak semua yang hilang harus ditemukan kembali. -Sharfina