Serba ~ Serbi Para Bujang Luku XODIAC
  • Reads 25,891
  • Votes 2,837
  • Parts 38
  • Reads 25,891
  • Votes 2,837
  • Parts 38
Ongoing, First published Jun 25, 2023
Cerita ini murni hasil imajinasi author, bercerita tentang keseharian para member XODIAC yang random, luku, gemes dan selalu membuat kehebohan di asrama serta membuat mereka semakin dekat dan akrab satu sama lain!


Catatan : bahasa non baku, halu garis keras, banyak adegan kekerasan (?) wkwk canda... ????


Sekedar ingin menghibur para X-bliss ???? dan pecinta wattpad lainnya yang suka membaca :) ,,, Kalau kalian suka sama cerita Mimin jangan lupa follow akun author, vote, komen, and share ya supaya Mimin bisa lebih semangat nulis ceritanya!


Happy Reading!

Terimakasih.... Salam luku-luku!
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Serba ~ Serbi Para Bujang Luku XODIAC to your library and receive updates
or
#1ceritarandom
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Kisah Tak Sempurna cover
Fiction -sungjake✔ cover
Little Dumplings cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
After Graduation cover
Kesayangan Bunda cover
Rafa  cover
The Qonsequences cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.