Liana, hanya ingin dinikahi setelah begitu lama dipacari oleh sang kekasih hati, Tio.
Mereka sudah cukup umur menikah, sudah mapan secara kerjaan, saling mencintai tentunya?
Apalagi yang ditunggu?
Desakan Teresa, Ibu Liana membuat gadis itu pusing.
Ini butuh perencanaan dan soal waktu saja, begitu alasan Liana.
Apakah perkara itu saja?
Liana sudah menumpuk banyak asa di hatinya, tinggal dia gelar satu hari nanti tapi hari yang dia tunggu justru membawa asanya pergi, bagai layang-layang putus.
Masih adakah asa yang tersisa?
Ronny, sang bos yang menawarkan asa padanya untuk berbagi kebahagiaan, apakah juga berjalan sesuai harapannya?
Bagaimana rasanya menikah dengan seorang pria yang masih belum selesai dengan masa lalunya? itulah yang dirasakan Leona. suaminya yaitu azka masih mencintai masa lalunya yang telah tiada. terkadang azka memanggil Leona dengan nama masa lalunya. sifat azka terkadang membuat Leona bimbang, terkadang azka perduli dengannya atau bahkan meninggalkannya.
Leona bertahan karna putri semata wayang nya, yaitu bumi. bumi adalah dunianya, semestanya, dan separuh kehidupannya. jika saja Leona tak memikirkan bumi mungkin Leona sudah meninggalkan azka, hanya saja Leona tak ingin putrinya hidup tanpa dampingan seorang ayah.