Story cover for TEENAGER LOVE  On Going by Arunnaxyeline_story
TEENAGER LOVE On Going
  • WpView
    Reads 179
  • WpVote
    Votes 15
  • WpPart
    Parts 13
  • WpView
    Reads 179
  • WpVote
    Votes 15
  • WpPart
    Parts 13
Ongoing, First published Jul 01, 2023
1 new part
"Lo tuh kenapa sih, ngikutin gue Mulu? risih tau gak!" Ucap Yuna dengan nada sinis.

"Kan gua dah bilang, sekali Lo masuk di dalam hidup gua. Lo gak akan bisa nemuin pintu keluar." bisik Travis diikuti dengan senyuman menyeringai.

"Dasar Sinting!" Ucap Yuna emosi kemudian pergi.

Travis hanya tersenyum smirk, menyaksikan punggung Yuna yang menjauh. Sepertinya, semakin keras Yuna mencoba lari, semakin besar keinginannya untuk mengejar.

*****

"Stop ikutin gue!" ucap Diya dengan tampang tidak suka.

"Kenapa?" tanya Arthur dengan tampang bingung.

"Gue gak suka." ucap Diya.

"Tapi gua suka." ucap Arthur.

"Ck, gue gak suka sama Lo!!" ucap Diya dengan nada sarkas.

"Tapi gua suka sama Lo!" ucap Arthur dengan kekeh.

"Serah!" ucap Diya kemudian pergi meninggalkan Arthur.

Arthur tertawa kecil sambil menggelengkan kepala. Arthur merasa Diya tidak benar-benar serius dengan penolakannya justru membuat usaha pendekatannya semakin menarik.
All Rights Reserved
Sign up to add TEENAGER LOVE On Going to your library and receive updates
or
#712teen
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Reynand & Joya | END cover
Duda -Johnten [ END ] cover
No Longer Mate cover
Unwelcome Neighbor ft Lee Heeseung of Enhypen [COMPLETED] cover
I'm Your Fake Enemy || KTY cover
KOSTAN JANUARTA  cover
MY LOVABLE CHEF! [ONGOING] cover
Hi, Pak Dosen!  cover
Moonstruck  cover
Roommate With Benefits cover

Reynand & Joya | END

29 parts Complete

Follow sebelum baca yuk, untuk mengikuti ceritanya. #645 dalam TEEN FICTION-11/3/2018 #961 dalam TEEN FICTION-9/2/2018 "Kuda poni! Dasar jelek, sinting, kutu kupret, tai lo. Maju sini, gue telen lo hidup-hidup!" teriak Joya mengerahkan semua kekesalannya. Ia bersumpah serapah tanpa berpikir mengampuni orang yang sudah membuat hidupnya sengsara. "Nggak usah teriak-teriak, gue di sini." Suara orang tersebut berada di atas pohon dekat parkiran. Reflek, kedua gadis itu menengadah, menatap pemuda nakal yang nangkring di atas sana. "Turun lo!" perintah Joya seraya berkacak pinggang. "Mau apa? Mau cium gue, ya? Idih nakal." Pemuda itu malah membuat Joya semakin kesal. Ocehannya selalu saja ampuh membuat hari-hari gadis itu semakin runyam. "Najis. Mati aja lo, pengecut!" Joya masih kesal, sehingga kata-kata yang keluar dari mulutnya begitu tidak terkontrol. "Kurang banyak sih, 'kan cuma kempes, nggak sampai penyok." Rutinitas nakalmu berujung terbiasa. Kalo pengen tau terutama Baca selengkapnya ya..... (Di larang mengutip atau menjiplak sebagian/keseluruhan cerita ini tanpa izin)