"Dear you. Surat ini aku tujukan untukmu, laki-laki baik dan juga sederhana. laki-laki yang memiliki senyum manis dan suara merdu yang meratukan gadisnya dengan penuh kasih. laki-laki yang suka bernyanyi, senang bermain gitar, dan juga menyukai kopi, sama sepertiku. Terima kasih atas tawarannya. Terima kasih atas kisah indah yang tak pernah kusadari akan menjadi bagian yang begitu membekas di atma ku. Ini, untukmu. Aku ingin menuangkan satu kisah yang entah kapan akan kutemukan lagi manusia sepertimu. Ini kenanganku, tentangmu dan hidupku." --------------------------- Tahun 2019 "Hallo!" "Hai. lagi apa?" "Hah? ini siapa? Tantri bukan?" "Kok Tantri? Aku laki-laki, Kalandra!" "Oh ahaha astaga. Kak Tama? lho kok suaranya kayak perempuan, ya?" --------------------------- "Kalandra! Hei! Kamu kenapa? Kok diem aja dari tadi" "Kaget, soalnya baru pertama kali tangan aku di pegang sama cowok," ucap Kalandra masih dengan pandangan lurus ke depan dengan mata berkedip-kedip seperti anak kecil. Mata bulatnya terbuka sempurna. "Hfft. Lucu ya tuhan, gemes astaga. Ya udah, mulai sekarang aku bakal sering pegang tangannya, biar terbiasa," jawab laki-laki itu sambil mengelus pucuk kepala gadis nya. ---------------------------- "Ini ice cream nya. Maaf ya cuma segitu. Nanti aku bawakan yang lebih banyak kalau udah ada uang. Dimakan, ya." "Iya." ----------------------- Tahun 2021 "Kenapa Ndra? Kamu udah janji sama aku, tolong jangan kayak gini." suara isak tangis terus terdengar. Sementara Kalandra, gadis itu sedang berusaha menahan suara agar tetap datar. "Maaf aku nggak bisa, janjinya aku batalin." "Ndraaa aku nggak mau, aku nggak mau Ndra." Suara isak tangis itu semakin terdengar sakit di telinga Kalandra, dia lalu melangkahkan kaki, dan pergi dari tempat itu sembari mengepalkan kedua tangannya. "Maaf."All Rights Reserved
1 part