Diatera, aku mengartikan kata tersebut sebagai dua sisi dalam bahasa Latin Latera dan Diafora. Aku memikirkan tentang dua sisi berbeda yang berkiblat pada satu simpul sederhana bernama cinta. Ya, satu cinta beda rasa. Kalimat tersebut sama seperti kepingan puzzle yang tak tertata. Seperti apapun rasanya, bagaimanapun kamu mencoba menatanya. Jika kau bersikeras mengatakan bahwa pandanganmu yang terbaik, maka selama itu kau takkan bisa menggapainya. Ini bukan runtutan cerita apik nan menarik, hanya kisah² sederhana yang mencoba menggugah pembaca agar bersikap lebih baik.