Kepergian Lucy menjadi babak baru untuk Derana agar menepati janjinya. Menikah dengan Jay. Namun, sifat keras kepala Jay dan pengkhianatan yang telah Derana lakukan membuat Jay kini membencinya setengah mati.
"Lucy mana?"
"Jay, lo masih lemah, kita pulang dulu ya,"
"Gue tanya dimana Lucy?!"
"Ada, nanti gue lo ketemu Lucy."
***
"JAYYY, BABY J EE POPOKNYA DIMANAA??!"
"HAH? GUE NGGAK DENGER," Jay sedang mandi, namun Derana terus berteriak diluar sana, derasnya air shower membuat Jay tidak bisa mendengar apa yang Derana teriakan diluar sana.
"BABY J EE JAY, DIA PUP!"
"OOH, BAWAH MEJA KAMAR ADA POPOK,"
Derana sudah mencari beberapa kali dibawah meja kamar,namun tetap saja tidak ada. Sepertinya ayah baby J ini lupa meletakkannya.
"NGGAK ADA JAY, KOSONG."
"CARINYA PAKE MATA BUKAN MULUT!"
"INI UDAH KOK, HABIS KALI,LO LUPA."
Cklek...
Jay keluar bertelanjang telanjang dada rambut yang masih basah serta handuk masih melilit di pinggangnya membuat Derana mematung sejenak, menelan ludah.
"Suster nggak guna lo, minggir, gue cariin."
"Ahh kenapa kepalaku pusing sekali" gumam gerald.
Dan dia sangat terkejut saat melihat semua kekacauan di dalam kamarnya, baju-baju yang berserakan di lantai dan tunggu sepertinya saat ini dia sedang berada di dalam kamar reyna dengan keadaan berantakan.
"Ya tuhan, apa yang telah terjadi?" gumam gerald dalam hati sambil memijit dahinya pelan.
"Uuung"
Deg!
Gerald langsung menoleh ke sampingnya saat mendengar suara reyna.
Dia menatap shock ke arah adik angkatnya itu dan secara perlahan reyna juga membuka matanya, dan dia sangat terkejut saat melihat gerald berada di dalam kamarnya sepagi ini bahkan di atas ranjangnya reyna pun segera bangun, sama seperti yang gerald rasakan reyna juga merasa kepalanya terasa sangat pusing.
Namun dia kembali mengalihkan pandangannya saat melihat gerald tidak memakai baju.
"Kakak sedang apa di kamarku sepagi ini dan, dan dimana bajumu?"
Gerald yang mendengar perkataan reyna pun tersadar lalu kembali melihat kearah lantai, bukan hanya bajunya saja yang berserakan di lantai itu namun baju reyna juga.
"Ya tuhan" lirih gerald.
Sedangkan reyna belum juga menyadari situasi mereka karena pusing yang menderahnya saat ini.
"Kenapa kepalaku pusing sekali" keluh reyna.
"Reyna"
"Ya kak"
"Maaf"
"Apa kak?"
"Maafkan aku reyna" setelahnya gerald membawa reyna ke dalam pelukannya, dia memeluk reyna dengan sangat erat.
Apa yang sebenarnya telah terjadi di antara gerald dan reyna?
Penasaran?
Kalau begitu selamat membaca! 📖
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
🍁🍁🍁
Ceritanya ini adalah karangan author sendiri ya, murni dari pikiran author sendiri.
Bagi yang sudah Vote and Coment, author sangat berterima kasih pada kalian 🙂.
Dilarang Plagiat ⚠️, belajarlah mengarang ceritamu sendiri tanpa menjiplak ide orang lain.