Mozarella Axinella memutuskan untuk melanjutkan karirnya di Negeri kelahirannya sendiri, setelah 4 tahun belajar di Negeri Ginseng.
Namun entah kenapa tiba-tiba hubungannya dengan Afalga Fareeda sedikit renggang karena something.
Apalagi setelah Moza mendapatkan pekerjaan baru, ia jadi tidak bisa sering bertemu dengan Alga, padahal Moza adalah tipikal cewe yang bisa bosan dengan cepat hanya karena tidak pernah berinteraksi dengan orang itu.
Rasa bimbang Moza pun muncul ketika ia berada di tempat kerja, Moza bertemu dengan Arken Baskara. Arken selalu memperhatikannya, entah itu perhatian kecil ataupun membantu nya dengan arti lain. Walaupun rasa nyaman yang Arken berikan lebih dari pemberian Alga, tapi Moza tidak bisa mempungkiri jika hatinya tetap mencintai Alga.
"Gua udah punya pacar Kak, tolong perlakukan gua selayaknya seorang adik," ucap Moza seraya menatap mata Arken
"Gua gak punya adik, dan gak bakal punya adik. Gua akan tetap memperlakukan lo selayaknya wanita. Orang yang gua cinta, walaupun pada akhirnya gua gak bakal bisa miliki lo,"
Lalu bagaimana dengan Alga? Apakah hubungannya dengan Moza akan baik-baik saja?
•Setelah membaca deskripsi di atas kalian tahu dong ini apa? Yup, ini adalah sequel dari cerita My SOMPLAK Boyfriend.
Happy reading!
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan