[HIATUS] MISTERI/THRILLER‐FIKSI UMUM-FIKSI REMAJA-TRAGEDI-DARKROMANCE [17+] Kehidupan mereka yang bertolak belakang. Ada Rahayu, yang selalu menjadi korban kekerasan Saudara laki-lakinya sendiri. Ada Nertaja, yang berubah menjadi pelampiasan bagi Ayahnya Sendiri. Ada Aksara, yang bergulat dengan dirinya sendiri. Ketika Rahayu menemukan jasad Lukman yang bersimbah darah. Ketika Nertaja yang merasa harus mengubur rasa takutnya. Ketika Aksara harus dibingungkan oleh pikirannya. ------ "Apa yang Lo Alami sampai masuk Rumah Sakit ... dan besok genap sembilan hari." Posisinya sekarang duduk diatas ranjang, disisi kiri sebelah pinggang Rahayu. "Emang sengaja Lo hitung atau cuma kebetulan?" Ujarnya main-main. "Rahayu, kalo ada orang tua nanya jangan nanya balik." "Orang tua?" "Nggak usah pura-pura lupa," cibir Aksara. Tergelak kecil, Rahayu kembali menatap wajah Aksara yang berubah datar. "Lo mau dipanggil Kakak? Abang? Atau ... sayang?" Senyum jail Rahayu dibalas sunggingan kecil. "Jangan alihin topik." Baiklah, Rahayu mulai serius. Gadis itu bangkit dan mengambil posisi duduk. Akibatnya, jarak antara mereka tinggal sejengkal untuk kening itu saling beradu. Rahayu menunjuk sejumlah bekas luka dan lebam pada bagian lengan, bahu, leher, punggung, betis hingga paha. Lebam berwarna merah keunguan diatas lututnya adalah yang paling segar. "Semua ini, usaha Gue buat lindungin Lukman." Lirihnya, mencoba mengingat kenangan buruk yang Panji ciptakan untuknya semasa Lukman masih hidup. "Dan itu berlanjut ... tetap demi Lukman." Tangan Rahayu bergerak lembut membelai wajah Aksara kemudian berhenti pada rahang tegas lelaki itu. "Tubuh mulus bebas luka, hal yang paling Gue inginkan Aksara." DILARANG MENGKOPY/PLAGIAT CERITA BAIK SEBAGIAN MAUPUN SELURUHNYA! COPYRIGHT2023