Kehidupan tanpa melibatkan Tuhan sama sekali tidak memiliki arti apa apa. Seseorang yang merasa hebat tidak akan melibatkan Tuhan dalam merencanakan sesuatu. Sebaliknya, orang yang merasa tidak memiliki kemampuan cenderung melibatkan Tuhan. seperti yang dilakukan oleh keisya dalam menjalin kehidupan. Dimulai dari kehidupan seorang gadis yang berjalan tidak selurus aspal dan tidak semulus kulit anak bayi yang baru lahir. Keisya, gadis 17 tahun yang tinggal bersama kedua orang tua dan seorang adik, dari umur 11 tahun keisya harus mengantikan peran kedua orang tuanya. seperti mendidik adiknya, memandikan, bermain, belajar, dan lain sebagainya. Sampai suatu saat keisya mengenal sosok pria didalam hidupnya. Akankah keisya mampu bertahan dalam alur kehidupan?
1 part