Berkisah tentang Candarakara Damaresh yang berusaha meraih pelangi dalam hidupnya. Aresh ingin dipeluk Mama. Aresh ingin mempunyai foto keluarga. Aresh ingin Papa tidak terlarut dalam kerjaannya. Dan Aresh ingin berkumpul lebih lama bersama keluarganya. Walau Damaresh terkenal dengan sikapnya yang heboh, ceria, narsis dan humble, ia juga manusia. Aresh bukan robot maupun badut yang kerjaannya menghibur tanpa libur. Aresh butuh hiburan. Aresh butuh istirahat. Aresh butuh... Azyyan, gadis cantik yang memikat hatinya. Disaat anak lain bersandar pada pundak seorang Ibu, Aresh hanya ingin bersandar pada pundak Azyyan. Aresh sadar diri, mana mau Mama-Nya memberikan pundaknya untuk Aresh bersandar? Mama memang membenci Aresh, tapi Aresh tidak bisa membenci Mama. Perjalanan Aresh masih panjang, lika-liku kehidupan siap menerjang, luka-luka yang sudah dirasakan kian menyembuh, namun, luka baru menyambut dari jauh. "Semuanya suram, tapi bagi gue, lo bercahaya, Zyyan." Story by @tongkholkiyowoAll Rights Reserved
1 part