Hey, kamu. Mengapa kamu pergi? Kamu terbang terlalu tinggi. Aku terlalu jatuh. Angin itu membawamu terbang terlalu jauh. Jauh sampai begitu sulit untuk ku menggapai mu. Hilang. Kelabu jadi hitam. Hati ini terlanjur labuh. Tapi mengapa begitu rapuh? Kamu menghilangkan sinarmu. Terlalu manis untuk jadi sepahit ini. Jika memang kamu harus pergi, mengapa tumbuh rasa ini? Aku masih ingin melihat indahnya sinarmu. Aku masih ingin menjadikanmu tempatku berteduh. Tapi aku tak sekuat angin. Aku tak bisa menahan mu untuk terbang. "Gak usah peduli sama omongan Anggun tadi ya Al. Dengan siapa kamu berteman itu urusan kamu. Dan untuk dia yang gak suka tentang kita, toh aku sendiri gak masalah, aku nyaman-nyaman aja sama kamu." Tubuhku membeku sepersekian detik. Nyaman katanya? "Al, dia akan baik-baik saja. Aku yakin dia akan bahagia melihat kamu bahagia. Kita boleh memikirkan perasaan orang lain, tapi apa hanya dengan menyakiti perasaan diri kita sendiri?" - Putra Wijaya "Tapi nggak semua yang kamu harapkan harus benar-benar terjadi, Putra. Jika ada yang tersakiti, apa kita harus tetap menutup mata dan telinga kita untuk sekedar memenuhi ego?" -Allifya Nadhira Dwi Arini Allifya Nadhira Dwi Arini, seorang gadis remaja dengan cita-cita, bahagia, teman, dan trauma. Bertemu dengan Putra Wijaya, Pria yang berhasil sembuh dari lukanya dan punya banyak bahagia. Kisah mereka dimulai di sekolah. lalu bagaimana kelanjutannya?All Rights Reserved
1 part