Lisanku memang tak sampai untuk mengatakan semuanya. Dan aku harap, tulisan ini bisa menjadi pengungkap disegala rasa, dan cerita.
...
Bahkan, sudah sejauh inipun yang aku lihat hanya dirimu.
Dan sekarang aku baru sadar, bukan sejauh mana kakiku melangkah untuk menjauhimu. Tapi seikhlas mana, relaku untuk melupakanmu.
Dan ternyata, aku belum seikhlas itu.
-Aisyah Balqis Aliza-
Kamu cukup gagal dengan dia saja. Denganku, wujudkanlah semua yang kamu ingin.
Tidak usah tergesa-gesa, kita bisa memulai pelan-pelan, namun bermakna.
-Alvaro Narendra Kusuma-
Perpisahan kita dulu, bukan atas dasar kesengajaan. Tapi keterpaksaan yang mengharuskan aku pergi meninggalkanmu.
Dan hari ini, aku kembali untukmu.
-Muhammad Reyhan Aditama-
Aisyah, tidak ada yang salah dalam kembali memulai, kamu hanya perlu benar-benar selesai dengan masa lalumu, dan kembali menata bahagiamu bersama takdirmu hari ini, esok, dan nanti.
Semua bukan salahmu, tapi ini hanya Perihal Takdir saja.
Mulanya, maksud Miura Nara menerima pernyataan cinta berondong tengil yang terus mengganggunya, adalah untuk membuatnya kapok. Dia sudah menyiapkan 1001 tingkah menyebalkan yang akan ditunjukkan selama masa uji coba berpacaran. Dengan begitu, berondong menyebalkan berstatus pacar magang itu memilih pergi meninggalkannya.
Sialnya, ini tidak semudah yang Miura kira. Terlebih saat dia harus tinggal satu atap bersama pacar berondongnya dengan hormon belum stabil alias sangean.
Miura Nara dalam masalah baru yang lebih besar dari sekadar Askara Tarachandra Manggala.