Setelah Xia Wei mengalami kecelakaan mobil, dia pindah menjadi putri kandung yang kaya dan sengsara.
Dalam buku aslinya, putri asli telah diganggu oleh kesialan sejak dia masih kecil. Setelah dia kembali ke keluarga kaya, seluruh keluarga menganggapnya sebagai momok dan membencinya tanpa henti. Pada akhirnya, dia dijebak oleh kerabat dan tunangannya meninggal secara tragis.
Setelah menyelesaikan plot, untungnya pemilik aslinya baru saja kembali ke keluarga kaya.
Sistem superstar populer sedang online: "Jika Anda mendapatkan 9,9 miliar poin keberuntungan, Anda bisa menjadi tubuh yang beruntung."
Xia Wei mengemasi barang bawaannya, dan dia benar-benar berhenti!
Keluarga Ji: Jika dia merangkak kembali sambil menangis, jangan buka pintunya!
Xia Wei yang meninggalkan rumah Ji:
[C debut √, poin + 100.000, kartu keberuntungan x 1, mengacu pada siapa yang populer, favorit lingkaran hiburan! 】
【Pahlawan wanita terbaik √, poin +1 juta, kartu keberuntungan x1, promosi rendah untuk orang terkaya baru! ]
[Ratu Perangkat Keras √, Poin +100 juta, Kartu Keberuntungan Tertinggi x1, menjadi dewa sejati yang dicari oleh petinggi dari semua lapisan masyarakat! 】
Keluarga Ji yang bangkrut dan mantan tunangan menangis dan berlutut untuk mengaku: "Weiwei, kami buta, kembalilah ..."
Xia Wei dengan anggun melambai ke petugas kebersihan: "Tolong bersihkan sampah!"
-Xia
Wei dan Dingliu Si Chong Xi telah digosipkan selama bertahun-tahun.
Setiap kali reporter mewawancarai, Si Chongxi selalu menunjukkan senyum bisnis: "Ini orang yang lewat, saya harap Anda tidak membuat tebakan acak."
Belakangan, petinggi dari semua lapisan masyarakat sering menunjukkan bantuan mereka kepada
Xia Wei . Di atas meja,
dia dianiaya dan ditanya : "Kapan Anda akan memberi saya identitas ?"
Cover by pinterest
Ahvi bukanlah garis keturunan sah dari keluarga Claudian. Maka dari itu, ia harus berjuang keras mendapatkan pengakuan dan secuil kasih sayang dari sang ayah. Namun pada akhirnya, hingga maut menjemput Ahvi, sedikitpun usapan pada rambutnya tak pernah ia rasakan.
Seraya menikmati rasa nyeri di seluruh organ tubuhnya, Ahvi menyadari bahwa ia tak pernah benar-benar menikmati hidupnya. Menikmati apa yang telah diberikan tuhan padanya hanya untuk pengakuan dari sang kepala keluarga yang bahkan tak peduli jika ia hidup atau mati.
Rasa getir menyerbu hatinya. Merasa sia-sia atas segala hal yang telah ia perjuangkan. Berharap akan ada secuil keajaiban yang membawanya pada masa-masa kebebasannya. Masa dimana ia memulai segala perjuangan kosong itu.
Ahvi sungguh berharap.