Dio dan Laras adalah tetangga yang bertetangga saat mereka berumur 5 tahun, meskipun kepribadian mereka sangat bertolak belakang, Dio yang sangat ceria bagaikan gunung berapi yang membara dan meluap-luap, sedangkan Laras seperti kutub selatan yang sangat dingin. Namun mereka menjalani hari-hari selalu bersama hampir seperti saudara yang tak bisa dipisahkan. Waktu berlalu begitu cepat hingga pada saat mereka sudah lulus SD, tepat nya saat ingin masuk ke SMP. Laras harus pindah rumah ke Jogja karena pekerjaan ayah nya, yaitu alasan yang sama mengapa Laras sering bermain dan bahkan tinggal di rumah Dio karena ayah nya yang jarang pulang. Dio dan Laras pun harus mengalami perpisahan yang menyedihkan, namun hal tersebut tidak membuat Dio menyerah begitu saja. Dio pun belajar mati-matian di masa SMP nya demi mendapat beasiswa di Jogja, ini dipersulit dengan Laras yang merupakan anak jenius sehingga SMA yang dimasukinya pun pasti bukan SMA main main. Meskipun begitu akhirnya usaha Dio tidak mengkhianatinya, akhirnya Dio pun berhasil masuk ke SMA yang sama dengan Laras. Namun rintangan yang dihadapi Dio bukan hanya sampai disitu, sifat dingin dan perasaan Laras masih menjadi misteri yang harus diungkap oleh Dio. Namun setelah berhasil memecahkan misteri perasaan Laras dan menaklukan sifat dingin Laras yang sedingin kutub es tersebut, bisakah Dio mendapatkan hati Laras kembali?
As Dallas and Drayton navigate life in the spotlight, Spencer is navigating intense feelings for Nathan - her best friend's brother.
*****
Dallas and Drayton are planning their wedding, talking babies and learning how to navigate life in LA now that Drayton is a hotshot football player in the big leagues. Meanwhile, Spencer and Nathan are back at home in Colorado, coming to terms with their feelings for one another and learning how to co-parent with Grayson, the father of Spencer's daughter. Will the realities of adult life strengthen them - or will their relationships break?
[Sequel to The QB Bad Boy and Me]
[[word count: 150,000-200,000 words]]