"Mahkotaku, kau tidak pantas terbunuh sepi. Hiduplah dengan menggenggam langkah yang berani." Lauren tersentak, dinding luka pengabaian penghinaan martabat yang ditahannya bertahun-tahun seketika runtuh. Atas saran ibundanya, digenggamnyalah pedang api yang akan menghunus tahta kerajaan. Namun, apakah semua akan berjalan lancar? Pengorbanan apa yang harus direlakan Lauren? Dan apakah akhirnya ia bahagia atas pilihan yang diraihnya? Yok baca kelanjutannya di cerita.
5 parts