Menikah satu kata yang belum terlintas untuk sekedar bayangan ada di hidupnya saat ini. Alahna bukanlah gadis yang bebas menentukan pilihan. Sebuah tanggung jawab besar sedang ditangguhkan pada pundaknya. Menguburkan mimpi menghidupkan mimpi orang lain bukanlah hal yang mudah. Pertemuan mendadak mengikatnya pada pernikahan dengan seorang laki-laki yang nyaris sempurna. keduanya tidak pernah memimpikan itu. Perjanjian pernikahan pun terpaksa di buat, dengan mencari solusi bagaimana kesepakatan kedepan. "Tunggu, sebentar!" Perintah laki-laki itu "Ibuku riwayat jantungnya, semakin parah! Aku tidak mau memperburuk kondisinya, dengan kabar penceraian yang tiba-tiba" Helaan nafas kasar terdengar dari perempuan, yang berdiri siap dengan kopernya. "Ini sangat rumit!"