Nabila menangis sesegukan, ia tak tahu harus berbuat apa?. Ia hanya takut dengan takdir. "tuhan, jika hidupku semenyakitkan ini mengapa engkau mentakdirkanku terlahir ke dunia?"ucap Adiba menghapus jejak air matanya. Tiba tiba ada tangan yang memberikan nya sapu tangan. Tangan itu seperti tangan lelaki karna tangannya kekar "jangan berlarut dalam kesedihan, bangkit kamu pasti bisa melewati nya"ucap Alfa. Iya benar lelaki yang memberi sapu tangan pada Nabila itu Alfa. Dengan ragu Nabila mengambil sapu tangan itu "terimaksih"ucap Nabila bangkit dari duduknya. "sama sama. Ingat sebelum kamu lahir rohmu sudah di tanya terlebih dahulu apakah mau di lahirkan atau tidak?. Jadi jangan pernah terpuruk kamu masih punya Allah"ucap Alfa. Penuturannya membuat Adiba tenang. "perbaiki sholatmu niscaya Allah akan perbaiki semua hidupmu"sambung nya. "oh iya jangan lupa sama hukuman kamu, lusa saya tagih. Assalamualaikum "ucap Alfa yang melengang pergi. "Wa'alaikumsalam" Nabila pikir gurunya ini sudah lupa dengan hukaman itu. Menyebalkan bukan? "lagi sedih malah di tanyain hukaman"gumamnya dengan nada yang sangat kecil.All Rights Reserved