"Nanti telpon aja, oke?" "Telpon untuk... apa, Kak?" "Ya, kalau lo mau kita ketemu lagi. Atau... mau lihat piercing gue yang di perut?" "Hah?" Hanya ada dua hal yang paling Haura Shadina hindari di kampus. Yang pertama, Pak Sanjaya. Dosen galak yang suka keliaran di sekitar kantin fisip. Yang kedua, Mahesa Dwitama. Kakak tingkatnya yang terkenal suka gonta-ganti cewek tiap malam. "Gue suka mata lo. Cantik." "Ah.. makasih." "Gue pengen deh punya mata hijau kayak lo." "Kakak kan bisa pakai softlens." Hesa tertawa lantas menggeleng pelan, "Tapi kayaknya... anak gue nanti bisa deh punya mata hijau kayak lo?" ⚠️WARNING : 18+ FOR AN ADULT, FULL OF ROMANCE, HARSH WORDS AND STRONG LANGUAGE. ALL THE CREDITS BACK TO THE RIGHTFULL OWNER. © ssamupeach