Rasanya waktu sangat jahat berjalan begitu lambat ketika kita ingin cepat cepat melupakan. 1 bulan semenjak kepergian gavi menyisakan ruang hampa yg begitu besar dalam hidup tere, gadis yg sekuat tenaga berusaha bangkit tapi kenangan manis yg ditinggalkan gavi rasanya sekarang sangat sangat menyiksanya. Hembusan napas jengah seorang gadis yg duduk termenung sejak 30 menit yang lalu. Lukisan tidak jelas yang terpampang didepannya terlihat memikat. Ia menutup buku yang baru saja ia baca. Apakah ia harus mengikuti saran bella ? "life is go on re" gadis pongah yang tiba2 memberi nasihat menggunakan bahasa paman sam itu nyatanya membuat otak tere bekerja dua kali lipat. ia juga tau kalau hidup terus berjalan, bahwa ia tidak boleh stuck disitu saja. Tapi apakah ia sanggup? Setelah kehilangan satu satunya orang yg benar benar memperhatikannya seolah dia hanya satu satunya. Gavinya benar benar sejahat itu, meninggalkannya ketika ia tak siap ditinggalkan. Tidak bisakah lelaki itu memberikan aba aba? Semua kenangan manisnya yg terus berputar dikepala tere , selalu datang menjadi bumbu manis dialam mimpi membuatnya prustasi "bunuh diri" adalah salah satu hal yg benar benar tere hindari. Tapi sekarang apa? Tuhan nyatanya sebercanda itu dengan dirinya. Jangan menilai baik buruknya sebuah tulisan hanya dari bab pertama. Coba baca bab berikutnya.