Sebuah kisah yang diangkat dari sebuah kisah nyata, tentang Arumi, cinta, sahabat, trauma masa lalu, juga permasalahan keluarga. Arumi sosok yang sederhana, baik, tetapi semua itu berubah ketika dia menginjak usia 21 tahun. Traumanya selalu menghantui ketika sang malam tiba, sesaat di benaknya terpikir apakah harus mengakhiri hidup? Tentang keputus asaan, kekecewaan terhadap keluarga karena tidak mendapat dukungan.
Ketika bibir dibungkam paksa, dengan hati yang tidak jadi diutarakan, ketika dinding menjadi saksi bisu segala isak tangis saat malam. Arumi, gadis yang berusaha tegar dan tersenyum ditengah pahitnya kehidupan yang dia alami. Gadis yang saat di usianya menginjak 17 tahun, malah bekerja banting tulang di sebuah cafe rest area. Cacian dan hinaan, sudah biasa dia dapat.
Ketika orang-orang masih sekolah SMA, dia fokus mencari rupiah. Bahkan, uangnya pun di ambil ibunya untuk membeli keperluan sang kakak menikah. Arumi menangis, merasa lelah akan semesta yang tiada henti menghujaninya banyak cobaan. Dirinya iri, ketika melihat seragam putih abu.
Ketika bekerja, bukannya senang dia malah mendapat bentakan, cacian dan makian dari seorang senior. Dia bersikap tidak peduli, namun hatinya teriris. Entah sampai kapan, hidupnya akan bahagia.
Ketika Arumi mempunyai mimpi, dia tidak pernah di dukung bahkan seluruh keluarganya menentang. Apakah Arumi melawan kehendak keluarganya? Tentu tidak, dia hanya diam mencari jalan lain. Belum lagi, trauma itu terkadang muncul yang membuat hatinya seketika hancur.
Cinta? Arumi tidak percaya akan cinta yang indah di akhir kisah, karena bagi Arumi cinta hanyalah kebohongan. Apalagi sahabat, dia bahkan tidak percaya setelah dikhianati. Semua itu membuat Arumi berubah, berubah jadi sosok yang tidak peduli hanya beberapa orang untuk di percayanya.
Kisah motivasi, untuk pelajaran hidup karena kehidupan itu seperti Rollercoaster kadang adakalanya kita di bawah dan kadang di atas.