"Menurut mu, bagaimana bentuk rumah?" ~ Azkizara Arabella
Sederhana, kisah tentang mencari arti rumah yang sebenarnya. Kehidupan Zara memang tak selalu tentang bahagia, hidup bersama kakaknya yang istimewa, disayangi oleh bibinya dan, dikelilingi orang-orang baik di sekitarnya.
Namun kehidupan Zara juga tentang, bagaimana ayahnya menjadi seorang pecandu judi dan alkohol, terlibat dengan masalah yang tak seharusnya ia campuri, dan tertatih-tatih mencari pertolongan atas perlakuan jahat seseorang.
Lantas, bagaimana arti pulang sebenarnya bagi Zara, dan orang-orang terdekat nya...
.
.
.
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan