Office Romance
  • Reads 148,575
  • Votes 13,561
  • Parts 32
  • Reads 148,575
  • Votes 13,561
  • Parts 32
Complete, First published Jul 15, 2023
Mature
Chavali adalah perempuan berusia 28 tahun. Meski sudah lebih seperempat abad, ia terlihat tidak tertarik dengan kehidupan percintaan dan lain-lain. Yang ia jalani hanya bekerja, bekerja, dan bekerja. Hal ini tentu membuat Mila, sahabatnya, ikut geregetan melihat hidup Chavali yang sangat monoton.
 
 Jarrvis, rekan sekaligus atasan Chavali mengundangnya untuk datang ke hari ulang tahun pernikahan orangtua. Namun kekacauan terjadi di sana. Chavali pingsan dan bangun dengan dunianya yang baru, seolah sebuah pintu sudah dibuka oleh seseorang.
 
***
All Rights Reserved
Sign up to add Office Romance to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Di atas kertas cover
Kuasa Di Dalam Kekuasaan cover
TO BE WITH YOU  cover
Hantu Tampan Nakal cover
Behind The Camera cover
Taken by Him (Oneshoot) cover
YOU ARE (END) cover
Sebatas Angan Senja cover
Yang Seperti Bapak (COMPLETED) cover
Hitam dan Putih cover

Di atas kertas

13 parts Ongoing Mature

"Dua tahun. Hanya dua tahun dan setelah itu saya akan menceraikan kamu. Kamu bisa kembali ke kehidupanmu yang lama dan saya..." Ibra mengangkat bahunya acuh, "Seperti yang kamu lihat, kehidupan saya nggak akan berubah sekalipun kita menikah." Mia mengangguk kaku. Pikirannya menerawang, hatinya juga mulai bertanya-tanya 'apakah keputusannya ini benar?' tapi rasanya semua sudah terlambat. Seharusnya dua tahun cukup untuk membuat laki-laki itu... "Oh ya, satu lagi!" seru Ibra tiba-tiba, sontak Mia menatap wajah tampan laki-laki itu. Tatapannya yang serius selalu membuat Mia tertarik tapi buru-buru dia enyahkan pikiran gila itu. "Selama kita menikah, pastikan kamu menjaga hatimu baik-baik. Jangan jatuh cinta sama saya. Ini adalah peringatan untuk kamu, Mia." ujar Ibra tegas. Matanya menatap mata Mia lekat, lalu sedetik kemudian Ibra menghembuskan nafasnya pelan. "Ya, I know you must think I'm overcons confident. But believe me... akan lebih baik kalau kamu menjalani pernikahan ini tanpa cinta." Mia tersenyum tipis dan mengangguk pelan. "Ya. Kamu benar. Memang sudah seharusnya aku nggak mencintai kamu, seharusnya aku bisa menjaga hatiku sampai akhir..." Mia melarikan pandangannya ke luar jendela, melihat rintik-rintik hujan yang mulai jatuh membasahi tanah. Sepertinya semesta juga ikut merasakan patah hatinya. Tapi sayangnya, semua sudah terlambat. Aku nggak bisa mengatur hatiku, kepada siapa ia harus jatuh.