CUKUP TANDA TANGAN

Pagi itu Roman muka datar dan dingin, Sejenak aku terdiam pucat mayat, orang disekitarku menyeringai.. cepat kulangkahkan kaki menuju meja kerja, Tumpukan berkas menunggu untuk diselesaikan segera dibawah layar komputer yang sudah menyala seolah-olah menyambutku penuh hina. (Hal 1)

Kujemput imam yang sudah duduk menunggu dibawah pohon rindang berjajar rapi didepan sekolah, tampak lalu lalang ojek pinggiran menunggu antrian calon penumpang & petugas sigap kebersihan membersihkan sampah yang berserak dipinggiran jalan. (Hal 1)

Diperjalanan pulang, kuajak imam berbincang tak kubawa suasana hati yang sedang gundah agar ia tak tambah lelah. Kami sampai dirumah, Dila sedang asik mengoseng tumis buncis didapur, Hingga kupindahkan hidangan yang sudah matang ke meja makan. (Hal 1)