'Krieeet' Aku sangat terkejut ketika mendengar suara pintu kayu itu terbuka secara perlahan. Seorang pria bertubuh tinggi besar memasuki ruangan dengan tenang. Tangannya memegang sebuah nampan berisi kue kering yang manis dan segelas susu bercampur madu yang masih hangat. Dia rutin membawanya setiap pagi. Disertai dengan senyuman yang selalu dia tampilkan setiap melihat ku. Aku mengernyit ketakutan. Beringsut mundur sampai ke pojok kasur. Melihat ku menjauhinya, dia hanya tertawa kecil. Menaruh nampan di tangannya ke meja di samping ranjang. Dia mulai menaiki kasur. Memegang kakiku lalu menariknya dalam satu tarikan. Tenaganya sangat kuat dibandingkan denganku yang bertubuh kecil. 'Sruk' Tubuhku limbung ke belakang, terbaring kembali dengan dirinya tepat di atasku. 'Cup' Bibir tebalnya mencium bibir tipisku dengan lembut. Aku mencoba memalingkan wajah. Tapi dia malah menggigit bibirku. Mulutku terbuka, seketika membuatnya memasukkan lidah ke dalam mulut ku. "Slurp.....slurpp!" "Hngnhh.." erangku tak tahan dengan lumatannya pada lidahku yang kuat. Tanpa sadar aku menarik kerah kemeja putihnya. Pantatnya menggesek kemaluanku yang tidak tertutup apapun dengan gerakan cepat. "Haaah..haah..." Tubuhku memanas lagi. Aku memukul dadanya. Menghentikan ciumannya. Tidak bisa bernapas dengan benar. Aku terengah-engah. Aku tidak dapat berpikir jernih lagi. Mataku mengeluarkan air mata. Sebuah kalimat yang ku benci keluar begitu saja dari mulutku. "Aku mau. Aku ingin lagi.... sudah tidak tahan hngg ahh..." Aku menangis seperti bayi. Tubuhku sangat lelah dan lemas. Wajahnya seketika tersenyum atau menyeringai? Entahlah, aku pun tak tau. "Seperti keinginan mu, ----." ~ catatan penulis : "mau tau kelanjutannya? baca! yang anti genre ¥a0i sama dunia mu$¢le b0tt0m, pergi sekarang! sebelum aku ajak kalian bergelud!"All Rights Reserved
1 part