SEJARAH K.H. MIMBAR
SAMBONGDUKUH JOMBANG
K.H. Mimbar yang mempunyai nama asli Mohammad Manshur lahir di Jombang, Jawa Timur sekitar tahun 1900-an (tidak ada sumber yang tahu persis tahun berapa beliau lahir). Beliau adalah salah satu putra dari K.H. Hasan Rifa'i (Madiun). K.H. Mimbar merupakan pendiri pondok pesantren Al-Mimbar di desa Sambongdukuh Jombang yang merupakan salah satu pondok pesantren tertua di Jombang sebelum berdirinya pondok-pondok pesantren besar seperti PP. Bahrul Ulum di desa Tambak Beras, PP. Darul Ulum di Rejoso, PP. Mamba'ul Ma'arif di Denanyar, dan PP. Tebuireng di Cukir. Awalnya, ayahnya membangun masjid Al-Mimbar terlebih dulu. Baru kemudian, disusul oleh beliau mendirikan sebuah pondok pesantren. Masjid tersebut adalah masjid pertama di desa Sambongdukuh, Jombang. Ayah beliau juga merupakan salah satu orang yang pertama kali menyebarkan agama islam di desanya. Terkait dengan panggilannya, K.H. Mimbar (mbah Mimbar) itu, karena beliau sering berkhutbah atau ceramah dengan berdiri di mimbar atau panggung kecil tempat berkhutbah, sehingga masyarakat memanggilnya Yai Mimbar atau K.H.Mimbar. Tempat tinggal beliau yang asli sekarang ditempati oleh cicitnya yaitu Gus Hasyim dari putrinya yang bernama Mu'minah yang juga merupakan istri K.H. Chamid Chasbulloh, Tambak Beras.
Muassis PonPes Al Mimbar adalah KH. Mimbar. Beliau lahir di Jombang pada awal abad 18, tepatnya di tahun 1814 di Desa Sambong. Putra dari KH. Hasan Rifa'i tersebut dilahirkan dan dibesarkan dengan ilmu keagamaan dan kepesantrenan. Lebih cenderung dalam hal Al-Qur'an dan beberapa kitab fiqih ataupun nahwu shorof.
Mbah Mimbar wafat pada awal abad 19. Dimakamkan di samping Ayah Beliau, KH. Hasan Rifa'i di Sambong Jombang. Yang saat ini menjadi pemakaman keluarga besar keturunan KH. Mimbar. Beliau memiliki 8 Putra, yaitu : Nur Salim, Maimunah, Cholil, Rifa'i, Marfu'ah, Mu'minah, Husen dan Abdul Mu'id.
[A DAN Z UNIVERSE]
Dibaca berurutan:
A dan Z, ATHARRAZKA, ATHARRAZKA 2: Aryan, ATHARRAZKA 3: Zyana.
Zyana Falisha Atharrazka, anak perempuan semata wayang Abyan dan Zara, tumbuh besar tanpa bimbingan kedua orang tuanya, tetapi ia memiliki seorang Kakak yang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuknya.
Siapa sangka, Zyana yang terlihat sangat penurut, justru menyimpan rahasia besar, hingga akhirnya sang Kakak memutuskan untuk menjodohkan Zyana dengan seorang pria kepercayaan di Pesantren milik orang tua mereka.
Akankah Zyana menerima perjodohan tersebut dengan lapang dada?
SELURUH ALUR CERITA MURNI HASIL PEMIKIRAN SENDIRI, TIDAK MENJIPLAK KARYA LAIN. MOHON MAAF JIKA ADA KESAMAAN ALUR, TOKOH, TEMPAT, KEJADIAN DAN YANG LAINNYA.
Ranking:
#1 in Pesantren [25/10/24]