Story cover for ZERO (0) by drache_befehlshaber
ZERO (0)
  • WpView
    Reads 191
  • WpVote
    Votes 25
  • WpPart
    Parts 6
  • WpView
    Reads 191
  • WpVote
    Votes 25
  • WpPart
    Parts 6
Ongoing, First published Jul 16, 2023
Tahun 2025

Di tanah jawa yang sama sekali berbeda

Banyak manusia yang bertandang mengapai asa

Namun segala keindahan dan jayanya tak berlangsung lama

Malam itu,
Dibawah terang rembulan bulan Mei, Tanah Jawa kembali riuh dengan kemunculan makhluk dari hutan belantara kota Banyuwangi, kota terakhir Jawa timur pasca terjangan tsunami.

Mereka menggigit dan mengoyak manusia, terpancing dengan suara dan darah, menyebabkan tiap manusia berusaha menyelamatkan diri ke kota setelahnya yang lebih aman.

Dan dari sanalah kisah kisah baru mulai terbentang luas,

Kisah tentang mereka yang dipandang sebelah mata,

Tentang jati diri dan bagaimana ia mekar membahana

Tentang pertemanan, cinta, dan bagaimana menjadi nyata

Tentang mereka,

Yang menyebut diri mereka (ZERO)
All Rights Reserved
Sign up to add ZERO (0) to your library and receive updates
or
#30zero
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
ALZEA : FEATURED SOULS cover
Another [END] cover
(Book 2) Pertarungan Terakhir di Bhumi Javacekwara (END) cover
AISHERA cover
Polaroid cover
HE IS MARCH cover
About Time cover
A Thousand Years [Pierre Tendean Fanfic]  cover
Renandra Retha cover

ALZEA : FEATURED SOULS

12 parts Ongoing

Algesa liar, berantakan, dan terlalu akrab dengan kehancuran. Zea cantik, tapi matanya menyimpan luka yang tak bisa dijelaskan. Orang-orang berkata hidup adalah soal pilihan. Tapi bagi Algesa Axeliano Ravanaugh, hidup hanyalah sisa napas dari keputusan orang lain. Ia tidak pernah meminta untuk dilahirkan, apalagi tumbuh besar di rumah yang dipenuhi darah, teriakan, dan kebohongan. Setiap langkah yang ia ambil adalah pelanggaran. Bocah pemberontak yang menantang dunia karena dunia lebih dulu menghancurkannya. Ia melawan. Melawan dunia yang telah merenggut Bundanya. Melawan ayah yang seharusnya sudah terkubur sejak lama. Malam itu, di jembatan tua yang dingin menusuk tulang, Algesa tidak mencari apa pun. Ia hanya ingin diam. Tapi justru di sana, dalam gelap yang lengang, ia menemukan sesuatu yang tak terduga, sepasang mata yang tak asing. Bukan karena ia mengenalnya. Tapi karena luka yang tersembunyi di balik sorotnya terasa terlalu akrab. Zea. Ia bukan gadis baru. Bukan pula gadis baik-baik. Tapi ada sesuatu dalam caranya berdiri, dalam diamnya yang membatu, yang membuat Algesa terus melangkah. Bukan karena ia cantik. Tapi karena ia rusak. Sama seperti dirinya. "Menurut lo, orang rusak kayak kita... masih bisa jatuh cinta?" Algesa memalingkan wajah, menatap langit yang retak oleh awan gelap. "Gue nggak tau. Tapi kalau bisa... mungkin gue udah." ALZEA : 05. April. 2025 By : Chaterine' R