Sawadee Kha. Cerita ini mengandung unsur 21+++, so please be nice yorobun Vienna dikala salju sedang berada pada suhu terendahnya semenjak musim ini dimulai beberapa minggu lalu. Minus sepuluh derajat cukup membuat Metawin menggigil hebat saat menyusuri beberapa blok dari tempat tinggalnya untuk membeli kebutuhan rumah. Kulkasnya hanya tersisa beberapa liter susu dan berkaleng-kaleng bir saja karena sudah lama tidak pergi berbelanja. Win cukup tahu diri untuk tidak terus-menerus mengaliri darahnya dengan minuman berakohol itu, mengingat satu minggu dari sekarang Win harus melakukan perjalanan panjang menuju Bangkok dan tampil pada konser perdana di tempat kelahirannya sebagai seorang solo Violinist profesional, alasan mengapa ia memutuskan untuk meninggalkan tempat tinggalnya bertahun-tahun lalu. ***** "Its a wrap..." Bright berteriak penuh kelegaan setelah semua waktunya selama empat bulan ini benar-benar tercurah untuk drama barunya. Ia segera meregangkan tubuhnya yang sangat lelah karena syuting selama seharian penuh dan hanya berhenti beberapa jam saja. Waktu sudah menunjukan pukul tiga dini hari, ia memang sengaja memaksimalkan hari untuk membungkus rapih scene terakhir sebelum masuk ke tahap editing dan tayang satu bulan dari sekarang. Bright adalah sutradara yang memang terkenal perfeksionis dalam setiap garapannya, dia akan menyelesaikan syuting terlebih dahulu sebelum dramanya tayang. Ia tak suka melakukan pengambilan adegan disaat drama sudah tayang, menurutnya proses editing akan terburu-buru dan menghasilkan gambar yang kurang baik. ****** Hari itu salju mulai turun cukup deras, dan saat musim seperti ini ingatan kala itu masih saja eksis dalam otak mereka. Musim dingin yang berkali-kali lipat lebih terasa akibat aksara pisah, entah karena mereka sudah tak saling cinta atau hanya mementingkan ego siapa.
43 parts