Belly's World
  • Reads 263,775
  • Votes 8,502
  • Parts 29
Sign up to add Belly's World to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Girlsfriend's best Friend by kireinaaa
15 parts Complete
Shortstorry Tita benar-benar tidak mengerti arti dirinya bagi Adit. Cowok kaku, irit bicara, dewasa, yang sialnya begitu dicintai olehnya. Adit selalu menomor dua-kannya dengan Rani 'sahabat' cowoknya. Bukan sekali dua kali Adit melupakan janjinya dengan Tita, tapi berkali-kali dan alasannya lagi-lagi karena Rani. Katakanlah dirinya bodoh yang selalu mau memaafkan Adit dan melupakan kesalahannya itu, tapi lama kelamaan perasaannya sakit juga. "Hn." deheman Adit membuyarkan lamunan Tita. Tita mendongak begitu melihat Adit berdiri menjulang di hadapannya, dengan wajah flat seperti biasa. Tita tersenyum tipis, ia menyemangati dirinya dalam hati untuk menyampaikan isi hatinya. Sekarang atau tidak sama sekali, batinnya. "Ada apa? jika tidak ada sesuatu yang penting---" "Kita putus saja yaa," potong Tita dengan senyum lima jarinya. Perkataan Tita sukses membuat Adit terpaku di tempatnya. "Terima kasih untuk empat tahun terakhir ini, maaf jika aku merepotkanmu selama ini. Jaga dirimu baik-baik, jangan lupa makan yang teratur. Dan ucapkan salamku pada Rani, terima kasih telah menjagamu selagi aku tidak berada di sampingmu. Kalau begitu aku pulang, Bye Dit." Ucap Tita masih dengan senyuman meninggalkan Adit yang diam membisu di tempat. Kakinya seolah mati rasa saat Tita mengucapkan hal yang tak pernah terpikirkan olehnya. Tanpa Adit sadari setelah Tita membalikkan tubuhnya memunggungi mantan kekasihnya, saat itu lah air matanya turun dengan deras bahunya bergetar menahan suara tangisnya takut Adit mendengarnya. Tita pikir dirinya kuat untuk bertahan di samping pria yang selalu melupakannya, tapi ternyata dugaannya salah. Dia tidak sanggup lagi untuk bertahan di sisi Adit, toh selama ini yang selalu menjadi pusat dunia Adit bukan dirinya melainkan Rani-sahabatnya.
Woman Wishing She was Dead by Soulmate111
48 parts Ongoing Mature
Pernah melihat pohon yang dipangkas kemudian kering secara perlahan? Jika pernah, itu adalah gambaran dari sosok Melodi. Pohon yang sering di pangkas hingga kering dan menunggu waktu untuk mati. Melodi ibarat pohon yang rusak akibat tangan jahil manusia. Keluarga yang selalu menekan dan mengahancurkannya perlahan membuat Melodi selalu berharap agar ia memiliki umur yang pendek, agar ia bisa mati depan cepat. Melodi merasa hidupnya tidak berarti. Ia kesepian dan merasa kosong. Hanya kehampaan dan penderitaan yang ia rasakan. Sampai sekarang, ia penasaran kenapa ia harus lahir di dunia yang kejam ini. Ada orang yang mengatakan bahwa sebelum lahir kita ditunjukan masa hidup dan mati kita di dunia. Sampai sekarang, Melodi penasaran hal bahagia apa yang membuatnya sudi untuk terlahir di dunia ini. Apa yang membuatnya penasaran hingga ia mau dilahirkan karena sampai sekarang, ia tidak bisa bersyukur untuk itu. Sampai sekarang pun ia masih tidak bisa menemukan jawabannya dan menunggu kematian datang menjemputnya. Melodi berharap ia berjodoh dengan maut dalam waktu dekat ini. Namun suatu hari, Melodi menemukan jawabannya. Untuk pertama kalinya ia bahagia bisa terlahir didunia. Tapi kenapa, kebahagiaan itu tidak bisa membuatnya untuk tetap hidup? Kenapa kebahagiaannya tidak mampu membuatnya untuk bertahan? Kenapa ia sangat lelah dan ingin menyerah? "Aku ... sudah sangat lelah," ucap Melodi dengan menatap jalan dari balkon kamar lantai sembilannya. Ia merentangkan tangannya dan membiarkan angin menyapunya. "Aku benar-benar menyerah kali ini," ucapnya sebelum menjatuhkan dirinya. 17 Juli 2023-???
You may also like
Slide 1 of 10
Anyelir Tak Pernah Layu cover
Ditinggalkan √ cover
Girlsfriend's best Friend cover
"𝐽𝑈𝑆𝑇 𝐹𝐼𝐺𝑈𝑅𝐴𝑁 " SELESAI  (21+)  cover
High School Love Story? cover
Suamiku GAY!! cover
My Naughty Girl cover
Love In The Purple Sea cover
Woman Wishing She was Dead cover
XAVERIUS  cover

Anyelir Tak Pernah Layu

43 parts Complete

"Mama ... ." Suara seorang gadis kecil mengagetkanku saat membuka pintu. Apa dia panggil aku barusan? Mama? HELL, NO. Mama, Mama. Mama dari Hongkong gitu. Jangan harap aku bakal luluh seperti halnya wanita dalam novel, lalu berakhir menjadi ibu sambungnya sekaligus istri ayahnya. Ora sudi, Princess. Bukan karena itu bocah tidak imut, tapi ... Siapapun boleh memanggilku mama, kecuali bocah yang satu ini. Bocah hasil kolaborasi suami dan maduku. Amit-amit nyampe ke Pluto. "Maaf, saya gak punya anak. Uih sana, uih."