Cinta yang menjadi lara kan amerta dalam prosa
Kau ... wanita yang membuatku jatuh cinta, aku masih mengingat senyummu hingga senja tiba.
Shakira Khalisa ... ya, itu adalah namanya. Cantik, bukan? tentu saja. namanya cukup untuk mencerminkan semuanya. senyumnya ... sifatnya ... marahnya ... percayalah, dia sangat istimewa dari setiap titiknya.
Aku berhasil memilikinya, maka kucintai dia dengan sepenuhnya. aku tidak peduli kekurangannya, bagiku dia cukup sempurna.
Namun, dia merasa bahwa aku tidak pernah bahagia bersamanya ... hingga akhirnya dia berjuang untuk membuatku bahagia.
Sekarang, alih-alih bahagia, tapi justru aku terluka. terluka karena perginya yang tiada kembali. dia pergi membawa cinta, dan bahagiaku.
Aku di sini, bersama cintaku yang telah mati. Alisa ... kau akan abadi dalam hati ...
(Ziyesha Arda Gavira)
SATU VOTE DAN KOMENTAR YANG KALIAN BERIKAN AKAN MENJADI SAKSI PERJALANAN AUTHOR DALAM MENULIS, NAMUN TIDAK SEDIKITPUN MERUGIKAN KALIAN!!!
Terima kasih 🧡
⚠️No plagiat ⚠️
Ibu tiri identik dengan menyiksa dan jahat. Dia adalah sesosok perempuan yang akan menyiksa dan berbuat jahat kepada anak tirinya.
Tapi dalam cerita ini sangatlah berbeda, karena bukannya ibu tiri yang menyiksa tapi malah anak tiri yang menjahili ibu tiri.
Jika anak sekolahan anak mengerjai teman sekelas atau guru baru di sekolah. Dalam cerita ini, anak sekolah mengerjai ibu tiri di rumah.
Follow dulu biar tau kapan cerita ini akan di upload
Written on February 2021
Jika menemukan karya ini di tempat lain, itu berarti plagiat ya. Karena karya ini aku tulis untuk mengikuti lomba.
Cover by myself (edited through megicut - picture take by myself)