"Malam itu gue gak pake pengaman, jadi kalau ada apa-apa jangan lupa telpon gue" ucapnya sambil tersenyum miring "Pake pengaman?, Maksudnya?" Tanyanya polos Mendengar pertanyaan dari Vina cowok itu tersenyum puas, sambil mengacak rambut milik Vina. "Nanti juga Lo paham" katanya kini sambil mencubit pipinya Vina "Apasih! Lepasin!" Seru Vina setelah mendapatkan perlakuan dari cowok tersebut. Cowok tersebut tersenyum lagi, apakah dia orang yang tipenya suka tersenyum? Walaupun senyum itu sangat aneh seperti senyum para psikopat. "Gue Venus" ucapnya singkat, sambil menatap Vina dengan tatapan aneh, sembari memberi sekotak susu yang di pegangnya. "Ak_, gu'ue Vina" kata Vina gemetar lalu mengambil kotak tersebut dengan tangan yang tak kalah bergetar kencang. Melihat tingkah lakunya, Venus merasa gemas, tingkah lakunya begitu netral dan yang pastinya kekanak-kanakan. "Kalau mual jangan lupa kabari ya!" kata Venus dengan senyum khas miliknya lalu pergi meninggalkan Vina yang takut setengah mati. "Ha? Mual? Maksudnya?" Tanya Vina bingung menatap Venus yang telah keluar dari supermarket. "Apasih maksudnya?" Tanpa berlama-lama gadis berusia 15 tahun berjalan menuju kasir untuk membayar belanjaannya. Gimana selanjutnya? Apakah Vina menyadari perkataan Venus?