"Kak Matra pikir aku bisa pulang kalau gak beli bensin di sini?" "Harus ... harus beli di sini?" "Iya, lah! Kalau beli di tempat lain, sama saja kayak buang-buang uang. Tangkinya akan terisi, tapi aku gak akan bisa pulang." "Memangnya kenapa? Rumahmu di mana?" Soma bisa melihat aura orang-orang tertentu, dan Matra adalah salah satunya. Oleh sebab-sebab tertentu, mereka yang merasa terkucilkan dari dunia luar pun memutuskan untuk menjadi sepasang sahabat. Tapi, apakah mereka benar-benar mengetahui sejatinya siapa orang yang mereka jadikan teman itu? Bagaimana jika satu dari mereka bisa mewujudkan keinginan yang lainnya dan ketulusan ternyata adalah harga yang teramat mahal untuk sebuah kehidupan? "Untuk sampai ke rumahku, aku nggak perlu arah, Kak, aku cuma perlu nilai. Rumahku nggak akan bisa dihitung dalam perpindahan. Hanya jarak. Itulah sebabnya aku butuh bensin dalam jumlah besar. Dan yang bisa menyediakannya hanyalah pom bensin itu."